Benarkah Orang Minang Pengecut
Sriwijaya terbentuk di Palembang tahun 683 M di kedukan Bukit tertera “Dapunta Hyang dari Minanga Tamwan membawa bala tentara dua laksa( dua puluh ribu orang) menuju pelimpang( Palembang) dan membuat wanua( kota)”� Minanga ini menurut orang Palembang adalah daerah pasemah dgn bukit siguntang mahameru , sebagian sejarahwan palembang mengatakan orang palembang sndiri yg melakukan ekspedisi militer bukan sebaliknya, tetapi para arkeolog ( purbacaraka yg sejarahwan Jawa, westenenk sejarawan Belanda)menyatakan bahwa yg dimaksud “MINANGA” adalah daerah antara pertemuan sungai Kampar kiri dan kanan didaerah perbatasan Sumbar, Riau dan Sumut.. Dan tidak mungkin Prasasti ditegakkan ditempat awal mula sebuah ekspedisi perjalanan Militer tetapi mesti ditempat keberhasilan ekspedisi tsb..
Tanggapan :
1. Dari Tole
Saya sependapat dengan Sdr.Sang. Saya dari Manado. Sepengetahuan saya apa yang sdr Sang paparkan adalah kebenaran sejarah yang tidak bisa dipungkiri. Di daerah saya ada satu kawasan pemakaman pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol bersama para laskar pendamping setianya yang dibuang oleh penjajah Belanda ke daerah Minahasa. Jumlahnya makamnya mencapai ratusan. Dari situ saja kita bisa mengambil kesimpulan bahwa apa yang “P’ Amir” sampaikan diatas adalah kesimpulan yang sangat dangkal dan sifatnya pribadi. Terlalu naif dan dangkal kalau kita mengambil kesimpulan mengenai sesuatu hal yang krusial & besar hanya dari sumber cerita mulut kemulut. Indonesia adalah Negara Besar jika rakyatnya yang beragam mempunyai satu pemahaman mengenai ke “Bhinekaan”.
2. Dari Guzza
Kalau kita bandingkan perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro dan Perang Padri yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. ternyata Perang Jawa hanya berlangsung 5 tahun saja yaitu 1825-1830, sedagkan perang Padri berlangsung 24 tahun yaitu 1813- 1837.
Sementara itu jumlah penduduk Jawa jauh lebih banyak dari penduduk Minangkabau. Dari sisi ini saja sudah terlihat bahwa orang Minang adalah pengelola dan petarung hebat dibandingkan orang Jawa.
Dan memang pada zamannya orde baru, putra Minang memang di halangi untuk menjadi militer, karena sifat dasar orang Minang adalah Pemikir dan Petarung yang egaliter dan kalau dibiarkan berkembang akan menjadi ancaman yang serius bagi penguasa sat itu.
3. Dari Ajo
betul kata dunsanak,…inti nya mereka iri ama kita, karena kita orang minang sdh dari sananya punya prinsip hidup yang kuat, komitmen dan egaliter, walaupun tetap kita punya kelemahan karena tidak ada yang sempurna orang hidup,…..kelebihan2 orang minang itu membuat orang lain iri melihatnya,…coba kawan2 lihat di kota2 besar di indonesia, tempat perdagangan sebagian besar dikuasai orang awak, dan orang tionghoa,…padahal orang awak sdh lama dipinggirkan oleh orde baru yang lebih memihak kaum tionghoa karena mereka bisa jadi “partner” oleh pemerintah orde baru waktu itu…tapi kita orang awak punya rasa solidaritas sesama awak dan persatuan yang sangat solid sehingga sampai sekarang dampaknya dapat kita lihat sekarang,…banyak kontribusi orang awak kalau mau dipaparkan satu2 tapi nggak cukup rasanya tempat untuk memaparkannya, dan jangan lupa, 3 dari 4 pendiri negara kita ini adalah orang minang, dan 6 dari 10 tokoh penting Indonesia di abad ke-20 merupakan orang Minang….sy juga orang minang, sy lahir besar di jakarta, dan sebenarnya tidak suka memihak kesukuan, tapi coba sy lihat dari sisi yang seobyektif mungkin,…intinya kita semua sudah dilahirkan berbeda2 suku dan karakter dan tidak mungkin sama, oleh karena itu kita saling toleransi, jika ada orang yang menjelek2an pihak lain sudah pasti lah itu orang itu adalah orang yang iri dengki di hatinya,
4. Dari joe
Berdasar tulisan ini, kemudian saya cek ke buku sejarah, memang tidak ada dalam buku pelajaran anak sekolah kita… Sejarah hanya menulis ttg peristiwa 10 november di surabaya, bandung lautan api, atau agresi belanda 1 dan 2…
lalu saya telusuri dan ketemu hal mengagetkan ini, bahwa pada Agresi Belanda pertama, ternyata di Sumatera Barat tentara Belanda tidak berkutik… Tentara RI dibawah komanda Dahlan Djambek berhasil menahan laju Agresi Belanda di tiga tempat. Tentara Belanda hanya mampu melaju sejauh 13 km dari pusat kota padang,
Di dekat Indarung, daerah kepala datarTentara Belanda mengalami kekalahan telak dan terpaksa kembali ke kota Padang dengan sisa-sisa kekuatan… Mengarah ke kota Bukittinggi, tentara belanda berhasil dihadang diwilayah pasar Usang, Padang Pariaman.. Kapal terbang dan Tank baja milik Belanda tidak mampu mendesak mundur tentara RI di Sumatera Barat, sementara Tentara Belanda dibikin kucar kacir oleh taktik gerilya Tentara RI di Sumbar
Peristiwa kekalahan ini saat Agresi Belanda Ke 1 menjadikan Sumatera Barat adalah satu-satunya wilayah perang di Indonesia yg Tentara Belanda tidak mampu melaju melebarkan penguasaan wilayah…Sementara Di Jawa, banyak wilayah jatuh dgn cepat ke tangan Belanda.. Kalimantan -Sulawesi dikuasai hampir semua, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan hampir sepenuhnya juga terkuasai…
Sementara di Sumatera Barat, Belanda gagal total dgn hanya mampu melaju sejauh 13 km dari pusat kota Padang..
Kesimpulanya bahwa wajarlah kemudian Wilayah Sumatera Barat kemudian dijadikan alternatif Ibukota Negara saat wilayah Jawa hampir sepenuhnya terkuasai kala itu.. Hal ini tersebab solitnya kekuatan tentara di Sumatera Barat kala itu.. Juga kompaknya tekad politisi disana untuk menghadang pengaruh Belanda.
Hanya sayang , tersebab peristiwa PRRI thn 1957, kisah heroik semasa Agresi Belanda menjadikan sejarah peperangan yg berlangsung di Sumatera Barat terhapus dalam buku-buku sejarah anak bangsa..
Sriwijaya terbentuk di Palembang tahun 683 M di kedukan Bukit tertera “Dapunta Hyang dari Minanga Tamwan membawa bala tentara dua laksa( dua puluh ribu orang) menuju pelimpang( Palembang) dan membuat wanua( kota)”� Minanga ini menurut orang Palembang adalah daerah pasemah dgn bukit siguntang mahameru , sebagian sejarahwan palembang mengatakan orang palembang sndiri yg melakukan ekspedisi militer bukan sebaliknya, tetapi para arkeolog ( purbacaraka yg sejarahwan Jawa, westenenk sejarawan Belanda)menyatakan bahwa yg dimaksud “MINANGA” adalah daerah antara pertemuan sungai Kampar kiri dan kanan didaerah perbatasan Sumbar, Riau dan Sumut.. Dan tidak mungkin Prasasti ditegakkan ditempat awal mula sebuah ekspedisi perjalanan Militer tetapi mesti ditempat keberhasilan ekspedisi tsb..
Minanga itu adalah daerah Minangkabau
Timur dulunya semasa Dapunta Hyang melakukan ekspedisi militer ke
palembang� artinya ORANG MINANGKABAU DAN MELAYU RIAU MELAKUKAN EKSPEDISI MILITER untuk menundukkan Palembang dan membikin kerajaan disana, itulah yg dinamakan ” SRIWIJAYA”�
Sekarang kita ke sejarah Majapahit, thn
1275 M prajurit Jawa Singosari melakukan Ekspedisi pamalayu dan
mengadakan persekutuan Militer dgn Melayu, lalu melawatlah dua orang
Putri Melayu ke Jawa yaitu Dara Petak dan Dara Jingga asal kerajaan
Darmasraya Melayu Minangkabau untuk dipilih oleh Penguasa Jawa jadi
Permaisuri demi mengikat persaudaraan, Dara Jingga dipersunting Raden
wijaya dan dijadikan permaisuri utama, lahirlah Jayanegara selaku raja
majapahit yg ke 2, dia adalah blasteran darah jawa dan melayu
Minangkabau.. artinya ada RAJA JAWA MAJAPAHIT BERDARAH MELAYU
MINANGKABAU dan kala itu Majapahit mulai melakukan ekspansi militer
keberbagai daerah sep Pahang , dompo, borneo, pasai, Palembang, Bali,
Celebes, irian, timor.. Siapa yg melakukan? Yaitu Gajah Mada yg bertekad
” Sumpah Palapa”dgn prajurit Jawa, Madura dan dgn bantuan
MANGGALAYUDHA ADITIYAWARMAN YG JAWA MINANGKABAU dgn barisan-barisan
Melayu, Minangkabau dan Palembang membantu jawa meluaskan kekuasaan
kesegenap penjuru Nusantara.. artinya: KONTRIBUSI PETARUNG MILITER
MINANGKABAU IKUT MEMBERI ANDIL BAGI MELUASNYA KEKUASAAN MAJAPAHIT JAWA..
ini yg tidak diketahui kebanyakan orang yg mengira majapahit hanyalah
atas usaha orang Jawa semata tanpa bantuan siap-siapa.. Bahkan ketika
terjadi pemberontakan Sadeng dan Kuti di Jawa ,prajurit asal melayu dan
Minangkabau dikerahkan untuk menumpas sdg prajurit majapahit sudah tidak
sanggup mengatasi.. Aditiawarman kembali pulang ke tanah leluhur yaitu
Minangkabau dan mendirikan kerajaan baru yaitu PAGARRUYUNG . Tetapi
Majapahit mulai berusaha mencengkram lebih keras Pagarruyung
Minangkabau YG AWALNYA ADALAH PARTNER DAN SEKUTU yg semula dipimpin oleh
Aditiawarman yg berjasa besar bagi majapahit � selanjutnya apa yg
terjadi? Majapahit perang dgn Minangkabau dan melakukan invasi militer
ke Pagarruyung Minang tahun 1300an sekian dan dihadang didaerah dekat
sawahlunto sijunjung , HASILNYA PRAJURIT MAJAPAHIT JAWA HANCUR BINASA,
daerah itu begitu busuknya oleh mayat prajurit Jawa akhirnya dinamakan
PADANG SIBUSUK (Aditiawarman sudah lama meninggal kala perang terjadi)..
ARTINYA INVASI MILITER MAJAPAHIT GAGAL TOTAL DITANAH MINANG..
Nah, mulailah berdatangan pelaut-pelaut asing yaitu Portugis, Belanda, Inggris dan Prancis ke wilayah Nusantara.. Minangkabau yg berjiwa pelayar mulai mendapat saingan dagang dari org-org asing.. termasuk padang mulai dilirik VOC Belanda, dan tahun 1665M VOC dgn bantuan org Bugis Mkssar melakukan tindakan militer di padang , dan ditantang oleh orang Pauh Minang dgn sokongan pelaut2 Aceh.. Belanda berhasil di Padang tetapi apa yg terjadi. Apa Belanda enakan dapat hasil jajahan di Padang? Tidak , yg muncul malahan PERANG TERUS MENERUS SELAMA LEBIH 1 ABAD DGN PENDEKAR-PENDEKAR PAUH , KOTO TENGAH, PARIAMAN, PAINAN DAN AIRBAGIS.. perang skala menengah itu terjadi lebih dari 25 kali dr thn 1665 hingga 1789 demi merebut kembali padang, Pariaman, painan dari tangan Belanda VOC.. Usaha ini gagal-berhasil lalu gagal emang tapi hal ini menunjukkan ada SEMANGAT PERANG TINGGI DARI ORANG2 MINANG SELAMA VOC BERKUASA..
Nah, mulailah berdatangan pelaut-pelaut asing yaitu Portugis, Belanda, Inggris dan Prancis ke wilayah Nusantara.. Minangkabau yg berjiwa pelayar mulai mendapat saingan dagang dari org-org asing.. termasuk padang mulai dilirik VOC Belanda, dan tahun 1665M VOC dgn bantuan org Bugis Mkssar melakukan tindakan militer di padang , dan ditantang oleh orang Pauh Minang dgn sokongan pelaut2 Aceh.. Belanda berhasil di Padang tetapi apa yg terjadi. Apa Belanda enakan dapat hasil jajahan di Padang? Tidak , yg muncul malahan PERANG TERUS MENERUS SELAMA LEBIH 1 ABAD DGN PENDEKAR-PENDEKAR PAUH , KOTO TENGAH, PARIAMAN, PAINAN DAN AIRBAGIS.. perang skala menengah itu terjadi lebih dari 25 kali dr thn 1665 hingga 1789 demi merebut kembali padang, Pariaman, painan dari tangan Belanda VOC.. Usaha ini gagal-berhasil lalu gagal emang tapi hal ini menunjukkan ada SEMANGAT PERANG TINGGI DARI ORANG2 MINANG SELAMA VOC BERKUASA..
Lalu VOC bubar diganti Hindia Belanda
abad ke 18.. Paderi Islam fanatik berkuasa di pedalaman Minang sejak thn
1803M,dan ini membikin Kerj.Belanda iri dan bersekutu dgn kaum Adat
dilakukan serangan pada basis militer Paderi thn 1821, pecahlah perang
yg berlangsung selama 24 thn hingga 1845 , sedang benteng Bonjol
pertahanan terkuat Paderi telah jatuh thn 1837M, jadi bukan 16 thn
perang berlangsung tp 24 thn yg merupakan SALAH SATU PERANG PALING BERAT
BAGI BELANDA SELAMA PERLUASAN KEKUASAAN DI NUSANTARA..
Ada 3 medan perang yg berat bagi Belanda dan bisa menghancurkan kekuatan Militer Hindia Belanda yaitu
-
Perang Aceh dari thn 1873-1904 bahkan hingga kejatuhan Belanda dari jepang.
-
Perang Jawa dr thn 1825 hingga 1830, yg memakan korban 15ribu tewas dipihak Belanda.
-
Perang Paderi di Minangkabau yg dgn susah payah dan kalah- menang juga perlu kerahkan kekuatan penuh selama 24 thn akhirnya belanda baru berhasil kuasai seluruhnya. Semasa perang paderi, belanda perlu mengerahkan tentara Eropa (Tentara belanda sendiri, bekas serdadu napoleon di Jawa, serdadu Inggris bekas bawahan rafless, serdadu bayaran dr Jerman, Prancis, Luxemburg, belgia dll), serdadu Africa( Ghana dan Africa selatan) dan plus petarung2 dari daratan Jawa( barisan Sentot), Pelaut dan warrior Bugis, Ambon, Madura, Batak Animisme dan kaum Adat minang sekutu belanda� Sedang dipihak paderi Islam barisan Tuanku Imam Bonjol dibantu oleh kaum adat berpihak ke Paderi, lalu pelaut Aceh, barisan Batak mandailing Islam dibawah kepemimpinan Tuanku Rao, barisan Riau melayu dipimpin Tuanku Tambusai dan sebagian dari barisan Sentot asal jawa yg berpihak ke Paderi..
Belanda perlu kerahkan 25-35rb pasukan
baik reguler, campuran dan pribumi nusantara dan perlu menurunkan 5
jenderalnya demi menundukkan
Minangkabau yaitu Kom Jend Van Den Bosch( si tanam paksa), Letnan Jend Riesz (jagoan perang Diponegoro), Jend Major Clearens ( yg nangkap Diponegoro) dan Jend major Coghius( panglima paling tinggi Angkatan Darat Hindia Belanda) dan Jend major Hendriks..Barulah ditangan Jend major Coghius ,Belanda berhasil merebut benteng Bonjol thn 1837, dan perang masih berlanjut dlm skala kecil hingga 1845 dgn Jend Major Hendriks selaku pimpinan Militer.. Artinya PETARUNG-PETARUNG MINANG TELAH MEMPERLIHATKAN KEBOLEHAN PERANG SELAMA 24 THN WALAU MENGHADAPI KEKUATAN GABUNGAN EROPA, AFRIKA DAN PRIBUMI NUSANTARA.. APAKAH 24 THN PERANG ADALAH BUKTI TIDAK ADANYA
POTENSI PERANG ORANG MINANG?
Minangkabau yaitu Kom Jend Van Den Bosch( si tanam paksa), Letnan Jend Riesz (jagoan perang Diponegoro), Jend Major Clearens ( yg nangkap Diponegoro) dan Jend major Coghius( panglima paling tinggi Angkatan Darat Hindia Belanda) dan Jend major Hendriks..Barulah ditangan Jend major Coghius ,Belanda berhasil merebut benteng Bonjol thn 1837, dan perang masih berlanjut dlm skala kecil hingga 1845 dgn Jend Major Hendriks selaku pimpinan Militer.. Artinya PETARUNG-PETARUNG MINANG TELAH MEMPERLIHATKAN KEBOLEHAN PERANG SELAMA 24 THN WALAU MENGHADAPI KEKUATAN GABUNGAN EROPA, AFRIKA DAN PRIBUMI NUSANTARA.. APAKAH 24 THN PERANG ADALAH BUKTI TIDAK ADANYA
POTENSI PERANG ORANG MINANG?
Disaat VOC berkuasa di Sulawesi Selatan
tanahnya Bugis makassar akibat kemenangan VOC dibantu Arung Palakka
menguasai kerajaan Goa Sultan Hasanuddin thn 1669, dan mulailah diaspora
dan pelayaran pelaut-pelaut Bugis keluar dari GOA yg menjadikan mereka
seperti pelaut kalap dan garang di lautan Nusantara.. Pelaut Bugis mkssr
telah jadi warrior yg menakutkan dilautan Nusantara, termasuk di
Semenanjung malaysia, Pelaut Bugis mencari daerah baru untuk dikuasai,
dan ketahuilah agressi bugis ini mendapat tantangan dari Orang-orang
Minangkabau..
Disemenanjung, tepatnya di Johor terjadi bentrokan keras antara
Bugis dan Melayu Minang, juga di selangor, trengganu, Pahang , negeri
Sembilan dan pulau Penang� warrior mengerikan Bugis yg begitu ditakuti
berhasil dibersihkan oleh orang Minang dari negeri sembilan dan Pulau
Penang, tetapi wilayah Johor, trengganu dan Pahang, Bugis pegang
kendali.. Perseteruan Minangkabau�Bugis dalam menguasai semenanjung
menjadikan dua suku bangsa ini adalah tukang-tukang perang di Sumatera
dan Malaysia selama abad ke 17 dan 18M
Ada 5-6 suku bangsa di Nusantara ini yg
dikenal tukang-tukang perang diabad pertengahan yaitu Jawa yg terus
bergolak sejak abad ke 6M
dalam perang saudara, perang agresi, perang pertahanan wilayah plus
konfrontasi dgn Belanda, lalu Aceh yg adalah agressor perang di
semenanjung malaya juga pantai-pantai Sumatera melawan Belanda dan
Portugis, Bugis dgn pelaut-pelaut warrior menakutkan yg melayari lautan
Nusantara, lalu Ambon yg berperang dgn beringas dipihak Belanda.
Berikutnya Madura dgn keahlian Perang istimewa yg bikin mereka adalah
pasukan bayaran Hindia belanda dan Minangkabau yg sejak era Sriwijaya
adalah petarung-petarung beladiri yg dipakai oleh orang Sriwijaya, Orang
Majapahit saat perluasan wilayah Nusantara, Orang Aceh semasa menyerbu
Portugis di Malaka, Sultan Hasannuddin ketika mempertahankan GOA dalam
gabungan aliansi Bugis GOA-Melayu, juga Perang di Palembang ketika
Sultan Badarruddin perang dgn Belanda thn 1825 dan mengandalkan gabungan
prajurit palembang dan pendekar perantau Minang di sungai
musi, termasuk perang Pasemah di SumSel ketika Tuanku Imam Perdipo dgn
barisan Paderi minang dan penduduk setempat mempertahankan Pasemah, dan
perlawanan Sisingamangaraja di tanah batak dgn bantuan petarung Minang
kerja sama dgn Aceh, dan Perang aceh dimana perantau Minang keturunan
Aceh-Minang pahlawan Aceh Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien yg berdarah
Minang..
Sekarang dimasa perjuangan kemerdekaan..
Terlihat orang Minang banyak yg telibat perjuangan politik yaitu Hatta,
Syahrir, Tan Malaka dan H Agus Salim� terlihat tidak ada perjuangan
bersenjata yg dilakukan orang Minang. Apa tidak ada samasekali perang
kemerdekaan di Minangkabau? Orang cuman tahu perang mulut diplomatik
dilakukan pejuang Minang , tetapi sejarah tidak menuliskan apa-apa ttg
perjuangan bersenjata di Sumatera Barat kenapa? JAWABANNYA ADALAH
STRATEGI POLITIK PUSAT KEKUASAAN JAWA ..
Fakta sejarah di Minangkabau adalah
perjuangan bersenjata tidak kalah dgn perjuangan mulut diplomatik
Politis.. semasa Agresi Militer Belanda I tgl 21 juni 1947, tentara RI
di minangkabau malahan berhasil menghadang laju perluasan wilayah di
tiga front sekaligus yaitu di Padang luar kota daerah Kepala Datar,
Siguntur Pesisir Selatan dan Lubuk Alung di Padang pariaman.. malahan
tgl 27juni 1947 DI KEPALA DATAR DEKAT PABRIK SEMEN PADANG , TENTARA
BELANDA MENGALAMI KEHANCURAN MASSIF dan terpaksa kembali ke kota padang
dgn sisa-sisa kekuatan..
KENAPA PRESTASI MILITER ORANG MINANG ini
tidak tercatat dalam buku pelajaran sejarah Umum Pelajar kita????
Kenapa peristiwa kekalahan Belanda di Ambarawa thn 1947 di tangan Jend
Sudirman dijadikan hafalan dlm buku pelajaran sejarah??? Kenapa sejarah
kota Pahlawan Surabaya begitu berkibar-kibar??? JAWABANNYA ADALAH SENTRA
KEKUASAAN DI JAWA TIDAK INGIN DAERAH TERKHUSUS MINANGKABAU TERLIHAT
MENONJOL DALAM SEJARAH MILITER..
Agresi militer Belanda yg ke II adalah
tgl 18 desember 1948 dan jatuhlah Jogja dalam tempo 4 jam saja dlm
sebuah penyerbuan sistem blitzkriek( serbuan kilat), dan di Sumatera
barat yg pusat ibukota Sumatera, Bukittinggi yg diserbu pada tgl yg sama
dan sistem serbu yg sama( blitzkriek) baru jatuh ke tangan belanda tgl
24 Des 1948, artinya bukittinggi DIPERTAHANKAN 4 HARI LEBIH LAMA oleh
divisi XI Banteng dikomandoi letkol Dahlan Djambek, dibanding Ibukota
Negara Jogja yg terdapat divisi Diponegoro yg kesohor dgn Letkol
Soeharto ada disana. ..Jogja jatuh hanya 4 jam penyerbuan kilat lewat
udara dan darat, sedang Bukittinggi jatuh 4 hari dgn upaya mati-matian
Belanda lewat darat dan udara padahal segi persenjataan kalah jauh
dibanding mesin-mesin Perang Belanda..apa ini bukan prestasi lagi?????
Kenapa tidak dijadikan hafalan anak sekolah? JAWABNYA SENTRA KEKUASAAN
DI JAWA TIDAK INGIN TERLIHAT LEMAH DLM SEJARAH MILITER DIBANDING DAERAH�
maka didiamkan saja fakta keras ini..
Lalu Soekarno, Hatta dan syahrir tertawan
dan dikirim ke Rantau Prapat dekat Toba Samosir.. Kenapa kok kedaerah
Sumatera utara? Jawabnya sebab di daerah sekitar danau Toba dam Prapat
aman dari serangan gerilyawan Republik, yg berarti juga tidak ada
perlawanan gerilya berarti di Sumatera utara oleh Pejuang-pejuang Medan
sekitarnya.. arti lainnya bahwa tidak ada perlawanan berarti di Sumatera
utara.. Lho kan orang Batak jago perang? Di Film NagaBonar terlihat
orang Batak begitu garang berperang dgn Belanda.. fakta keras adalah
bahwa gerilyawan di tanah batak sibuk perang sesama mereka, bukannya
berjuang melawan Belanda. Barisan mayor Malao dgn barisan mayor bejo dan
Saragih Ras juga Gerombolan Naga terbang di Sumatera Utara saling serbu
dan menghambur-hamburkan peluru sesama mereka, sehingga Belanda menjadi
gampang mengatasi gerilyawan Batak.. Dan yg lebih aneh lagi malahan
banyak orang Batak yg diangkat jadi jenderal semasa Soekarno dan
Soeharto, diantarnya AH Nasution yg Jend bintang 5 setara dgn Sudirman
dan Soeharto sendiri, lalu TB Simatupang jend penuh, Maraden Pangabean
dan Feisal Tanjung jend penuh..
Beda dgn di Sumatera barat yg ibukota
Sumatera kala itu, perjuangan gerilya begitu gencarnya sejak agresi ke
II Belanda tgl 18 Des 1948 itu hingga akhir oktober 1949, perjuangan
bersenjata disini bikin belanda merasa PUTUS ASA, sebabnya kesatuan
orang Minang begitu solit dgn tekad mempertahankan PDRI ( PEMERINTAHAN
DARURAT REPUBLIK INDONESIA) yg berpusat di daerah Koto Alam 50 Kota..
sementara itu Pemerintahan RI sudah ditawan Belanda. Maka Militer Minang
Divisi IX Banteng begitu keras dlm berupaya mengacaukan formasi belanda
di Minangkabau dan Belanda tidak mampu membikin Negara Boneka di
Minangkabau sebagaimana di daerah lain, di Jawa terdapat Negara pasundan
dan negara Jawa Timur. Di Sumatera: Negara Sumatera Timur dgn Medan
pusatnya, negara Sumatera Selatan dgn Palembang ibukotanya. Akan tetapi
di Minangkabau Belanda gagal total sebab perjuangan Gerilya begitu
gencar dan upaya Politik gagal diterapkan.. Apa ini bukan Prestasi
militer? Kenapa ngak dihafalkan dibuku sejarah umum pelajar kita?
Jawabnya: SENTRA KEKUASAAN DI JAWA TIDAK INGIN TERLIHAT TIDAK BERDAYA
SECARA MILITER DIBANDING MINANGKABAU..
Lalu datang masa kemerdekaan,
Pemerintahan Soekarno dalam tawanan Belanda lebih disambut rakyat
daripada Pemerintahan darurat PDRI dalam Gerilya bersenjata, perjanjian
Roem-Royen menghasilkan dikembalikannya pemerintahan Jogja dan PDRI
dipandang sebelah mata, lalu Divisi tangguh Minang yaitu Divisi IX
Banteng dibubarkan sebab karena ketakutan Pusat pada Minangkabau jika
Militer Minang terlalu kuat nantinya.. Dari 23ribu Militer Minang
sekarang disusutkan jadi hanya 4000 tentara dlm 4 batalyon saja ,lalu AH
Nasution memutuskan Minangkabau dibawah Militer Medan yg tidak mampu
berperang dgn Belanda kecuali perang sesama mereka dan ditempatkan
dibawah Medan dalam Divisi Bukit Barisan. Orang Minang yg bertempur
pahit getir dan bikin banyak korban tewas di pihak Belanda malahan
ditempatkan dibawah Medan yg cuma bisa perang dgn sesama Batak.. APA INI
BUKAN PENGHINAAN?????
Maka muncullah Gerakan PRRI tahun 1958
sebagai akibat dari ketidak puasan atas keputusan Pemerintahan Pusat
Soekarno yg otoriter tanpa ingat jasa Militer Minang mempertahankan
Pemerintahan Darurat( PDRI) semasa soekarno dalam tawanan Belanda..
Apalagi Bung Hatta mengundurkan diri thn 1956 akibat sikap Soekarno yg
cenderung Diktator totaliter, juga bangkitnya PKI yg jelas2 pernah
menikam RI dari Belakang dgn pemberontakan PKI di madiun, maka membikin
Militer Minang jadi kembali bangkit dan menantang pemerintahan Soekarno
supaya membubarkan Kabinet Djuanda yg sarat orang-orang Komunis dan
Hatta diminta kembali ke Pemerintahan..
Militer Minang sebetulnya tidak sungguh-sungguh dalam menantang Pusat,
pernyataan PRRI lebih kepada gerakan moral dan gertakan Politik dibanding pemberontakan bersenjata.. Thn 1958 itu lahirlah Ultimatum PRRI oleh Syafruddin Prawiranegara dan Ahmad Hussein selaku pimpinan Militer yg marah pada Soekarno, sebab ketika Pemerintahan darurat PDRI semasa perang gerilya thn 1949 bertempur dgn darah, keringat dan rasa sakit menghadapi agresi Belanda, sementara Soekarno asyik bernyanyi-nyanyi dalam tawanan Belanda dan tidak bersedia berkeringat memanggul senjata ..
pernyataan PRRI lebih kepada gerakan moral dan gertakan Politik dibanding pemberontakan bersenjata.. Thn 1958 itu lahirlah Ultimatum PRRI oleh Syafruddin Prawiranegara dan Ahmad Hussein selaku pimpinan Militer yg marah pada Soekarno, sebab ketika Pemerintahan darurat PDRI semasa perang gerilya thn 1949 bertempur dgn darah, keringat dan rasa sakit menghadapi agresi Belanda, sementara Soekarno asyik bernyanyi-nyanyi dalam tawanan Belanda dan tidak bersedia berkeringat memanggul senjata ..
Akhirnya PRRI direaksi Pemerintahan
Soekarno dgn mengirim Tentara dari pusat sebanyak 7500-10000 tentara
dari Kodam Diponegoro, Siliwangi, Brawijaya dan elit Banteng Raiders
juga KKO khusus Marinir AL ke Minangkabau dgn 5-7 Kapal Perang juga
Pesawat Tempur peninggalan Belanda dgn Kolonel Ahmad Yani selaku
pimpinan tempur dgn sandi Operasi 17 Agustus.. artinya ultimatum atau
tepatnya “gertakan”PRRI akan dijawab dgn serbuan dari darat, laut dan
udara dgn segala peralatan militer Pusat.
APA YG TERJADI DI TANAH MINANG ? Terjadi
perpecahan dan keragu-raguan apa orang Minang akan perangi tentara
Pusat atau gimana? Yang diperangi adalah rekan seperjuangan semasa
invasi Belanda.. Sebagian tentara Sumatera Barat lantas mengundurkan
diri dari PRRI dan berpihak pada Pusat, termasuk Kepala Kepolisian
Sumbar berpihak pada Pusat di Jawa .. Sedang yg siap perang malahan
mundur sebab tidak tega membunuh sesama orang Indonesia. Teluk bayur
dibiarkan dimasuki tentara Pusat tanpa ada letusan senjata sama sekali
dari pihak PRRI, sebab tidak ada pembenaran moril untuk membunuh tentara
RI.. Padang dan Bukittinggi juga demikian, dikosongkan pihak
pemberontak dan dimasuki Tentara pusat dgn tanpa ada perlawanan sama
sekali..
APA LANTAS ORANG MINANG DI CAP TIDAK BERANI PERANG??? Bukan!!!
Ketidak tegaan itulah yg jadi alasan mundurnya tentara pemberontak kepedalaman Minangkabau.. Tentara PRRI tidak tega membunuh sesama tentara Nasional sebab PRRI adalah gerakan yg terburu-buru (prematur)tanpa ada kebenaran moril untuk apa perang? Untuk apa menumpahkan darah?? Buat apa memecah kesatuan Militer Nasional? Apa gunanya merobek kesatuan Republik? Akhirnya pemberontak PRRI mengalah dan seluruh sumatera barat dikuasai pusat tanpa ada perlawanan berarti.. Inilah fakta keras bukan omongan estafet !!! Dan pemberontakan ini menghasilkan kemunduran spirit Politik dan Militer orang Minang hingga kini.
Ketidak tegaan itulah yg jadi alasan mundurnya tentara pemberontak kepedalaman Minangkabau.. Tentara PRRI tidak tega membunuh sesama tentara Nasional sebab PRRI adalah gerakan yg terburu-buru (prematur)tanpa ada kebenaran moril untuk apa perang? Untuk apa menumpahkan darah?? Buat apa memecah kesatuan Militer Nasional? Apa gunanya merobek kesatuan Republik? Akhirnya pemberontak PRRI mengalah dan seluruh sumatera barat dikuasai pusat tanpa ada perlawanan berarti.. Inilah fakta keras bukan omongan estafet !!! Dan pemberontakan ini menghasilkan kemunduran spirit Politik dan Militer orang Minang hingga kini.
Lalu anda pak Amir mencap orang Minang
tidak berani perang.. betul-betul membikin memori saya bekerja lumayan
keras membuka sejarah perang orang Minang sejak awal Peradaban nusantara
ini.. Terima kasih atas komentar kontroversial anda. Saya tidak
menyalahkan anda dan tidak akan meminta anda mohon maaf pada orang
Minang. TIDAK! Hanya saya minta bapak lebih teliti kalau mengomentari
ttg sejarah kalau perlu disertai bahan-bahan sejarah yg valid. OK!
Tulisan lumayan panjang ini khusus untuk menjawab statement anda bukan
untuk menyalahkan tetapi untuk menjernihkan saja.. Saya selaku putra
Minang asli punya kewajiban untuk menegakkan benang basah dan meletakkan
sejarah Minang ketempat yg semestinya.. maaf bagi suku bangsa yg saya
tulis dgn tidak menjadikan ini selaku SARA yg memecah-belah dan thanks
jika ada tanggapan ( Sumber Sang )
Tanggapan :
1. Dari Tole
Saya sependapat dengan Sdr.Sang. Saya dari Manado. Sepengetahuan saya apa yang sdr Sang paparkan adalah kebenaran sejarah yang tidak bisa dipungkiri. Di daerah saya ada satu kawasan pemakaman pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol bersama para laskar pendamping setianya yang dibuang oleh penjajah Belanda ke daerah Minahasa. Jumlahnya makamnya mencapai ratusan. Dari situ saja kita bisa mengambil kesimpulan bahwa apa yang “P’ Amir” sampaikan diatas adalah kesimpulan yang sangat dangkal dan sifatnya pribadi. Terlalu naif dan dangkal kalau kita mengambil kesimpulan mengenai sesuatu hal yang krusial & besar hanya dari sumber cerita mulut kemulut. Indonesia adalah Negara Besar jika rakyatnya yang beragam mempunyai satu pemahaman mengenai ke “Bhinekaan”.
2. Dari Guzza
Kalau kita bandingkan perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro dan Perang Padri yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. ternyata Perang Jawa hanya berlangsung 5 tahun saja yaitu 1825-1830, sedagkan perang Padri berlangsung 24 tahun yaitu 1813- 1837.
Sementara itu jumlah penduduk Jawa jauh lebih banyak dari penduduk Minangkabau. Dari sisi ini saja sudah terlihat bahwa orang Minang adalah pengelola dan petarung hebat dibandingkan orang Jawa.
Dan memang pada zamannya orde baru, putra Minang memang di halangi untuk menjadi militer, karena sifat dasar orang Minang adalah Pemikir dan Petarung yang egaliter dan kalau dibiarkan berkembang akan menjadi ancaman yang serius bagi penguasa sat itu.
3. Dari Ajo
betul kata dunsanak,…inti nya mereka iri ama kita, karena kita orang minang sdh dari sananya punya prinsip hidup yang kuat, komitmen dan egaliter, walaupun tetap kita punya kelemahan karena tidak ada yang sempurna orang hidup,…..kelebihan2 orang minang itu membuat orang lain iri melihatnya,…coba kawan2 lihat di kota2 besar di indonesia, tempat perdagangan sebagian besar dikuasai orang awak, dan orang tionghoa,…padahal orang awak sdh lama dipinggirkan oleh orde baru yang lebih memihak kaum tionghoa karena mereka bisa jadi “partner” oleh pemerintah orde baru waktu itu…tapi kita orang awak punya rasa solidaritas sesama awak dan persatuan yang sangat solid sehingga sampai sekarang dampaknya dapat kita lihat sekarang,…banyak kontribusi orang awak kalau mau dipaparkan satu2 tapi nggak cukup rasanya tempat untuk memaparkannya, dan jangan lupa, 3 dari 4 pendiri negara kita ini adalah orang minang, dan 6 dari 10 tokoh penting Indonesia di abad ke-20 merupakan orang Minang….sy juga orang minang, sy lahir besar di jakarta, dan sebenarnya tidak suka memihak kesukuan, tapi coba sy lihat dari sisi yang seobyektif mungkin,…intinya kita semua sudah dilahirkan berbeda2 suku dan karakter dan tidak mungkin sama, oleh karena itu kita saling toleransi, jika ada orang yang menjelek2an pihak lain sudah pasti lah itu orang itu adalah orang yang iri dengki di hatinya,
4. Dari joe
Berdasar tulisan ini, kemudian saya cek ke buku sejarah, memang tidak ada dalam buku pelajaran anak sekolah kita… Sejarah hanya menulis ttg peristiwa 10 november di surabaya, bandung lautan api, atau agresi belanda 1 dan 2…
lalu saya telusuri dan ketemu hal mengagetkan ini, bahwa pada Agresi Belanda pertama, ternyata di Sumatera Barat tentara Belanda tidak berkutik… Tentara RI dibawah komanda Dahlan Djambek berhasil menahan laju Agresi Belanda di tiga tempat. Tentara Belanda hanya mampu melaju sejauh 13 km dari pusat kota padang,
Di dekat Indarung, daerah kepala datarTentara Belanda mengalami kekalahan telak dan terpaksa kembali ke kota Padang dengan sisa-sisa kekuatan… Mengarah ke kota Bukittinggi, tentara belanda berhasil dihadang diwilayah pasar Usang, Padang Pariaman.. Kapal terbang dan Tank baja milik Belanda tidak mampu mendesak mundur tentara RI di Sumatera Barat, sementara Tentara Belanda dibikin kucar kacir oleh taktik gerilya Tentara RI di Sumbar
Peristiwa kekalahan ini saat Agresi Belanda Ke 1 menjadikan Sumatera Barat adalah satu-satunya wilayah perang di Indonesia yg Tentara Belanda tidak mampu melaju melebarkan penguasaan wilayah…Sementara Di Jawa, banyak wilayah jatuh dgn cepat ke tangan Belanda.. Kalimantan -Sulawesi dikuasai hampir semua, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan hampir sepenuhnya juga terkuasai…
Sementara di Sumatera Barat, Belanda gagal total dgn hanya mampu melaju sejauh 13 km dari pusat kota Padang..
Kesimpulanya bahwa wajarlah kemudian Wilayah Sumatera Barat kemudian dijadikan alternatif Ibukota Negara saat wilayah Jawa hampir sepenuhnya terkuasai kala itu.. Hal ini tersebab solitnya kekuatan tentara di Sumatera Barat kala itu.. Juga kompaknya tekad politisi disana untuk menghadang pengaruh Belanda.
Hanya sayang , tersebab peristiwa PRRI thn 1957, kisah heroik semasa Agresi Belanda menjadikan sejarah peperangan yg berlangsung di Sumatera Barat terhapus dalam buku-buku sejarah anak bangsa..
Banyak info berharga dan menarik.
ReplyDeleteBokehkah saya tahu sumber²nya Tuan ?
saya juga mw
ReplyDelete